EL-THAREQ

Senin, 11 Juli 2011


APA  DAN  MENGAPA (PR BUAT KITA)

Bismillah, Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan untuk kita agama ini, yang telah mencukupkan untuk kita nikmat-Nya, serta meridhai Islam sebagai agama kita. Salawat dan salam sejahtera semoga terlimpah kepada Nabi kita Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam  hamba dan Rasul-Nya yang menyeru menuju  ketaatan kepada Tuhannya, sekaligus menyampaikan peringatan keras terhadap sikap barlebihan (ghuluw) bid’ah dan maksiat . Semoga salawat dari Allah Subhanahu wa-Taala tetap terlimpah kepada Beliau Sallallahu ‘Alaihi wa-Sallam, kepada keluarga dan sahabat, serta umat Beliau Sallallahu ‘alaihi wa sallam  yang berjalan pada garis beliau  dan mengikuti ajaran beliau hingga tegaknya hari kiamat.

Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Sehingga sekat-sekat informasi dengan sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi sekitarnya. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. 

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan ini tidak sedikit gejolak perubahan  manusia secara immaterialpun ikut berkembang seolah mereka ikut mencari dan menetapkan jati diri mereka bahwa inilah kebenaran, kemajuan, perkembangan, dan bahkan dengan tidak memiliki dasar,  masing-masing dari mereka  mengklaim bahwa ukuran kebenaran itu adalah keberhasilan alam pemikiran manusia dalam mencapai puncak kedigdayaannya. Alur cara pandang manusia inilah yang menuntut perubahan prinsip-prinsip kaum muslimin yang mereka telah ditetapkan oleh Islam akan manhaj dan aqidah yang lurus sebagai ukuran kebenaran, berubah dengan sendirinya mengikuti irama dan hiruk pikuk perkembangan zaman. Alhasil, kaum muslimin yang tidak memiliki ilmu tentang  manhaj dan aqidah Islam yang benar, tidak segan-segan mengambil barometer yang salah dalam menetapkan suatu  prinsip,  dan prinsip-prinsip yang menyimpang inilah yang menyebar dan merasuki kebanyakan jiwa dan alam pemikiran kaum muslimin, sehinga hampir-hampir mereka tidak lagi dapat melihat dan membedakan yang mana kebenaran dan  mana kesesatan. Bahkan beberapa kasus yang mengherankan dan sangat menyedihkan yang dilakukan oleh sebagian orang yang mengaku muslim, baik secara indifidu maupun kelompok tentang perbuatan yang sangat berlebih-lebihan (ghuluw) terhadap pelecehan sesama kaum muslimin bahkan tidak tanggung-tanggung, ulama dan penguasa kaum muslimin-pun menjadi santapan mulut mereka yang kurang dijaga kebersihannya. 

Inilah fenomena  yang terjadi dikala manusia telah salah dalam menetapkan ukuran sebuah kebenaran. Dan dengan ini pula yang menjadi salah satu alasan keberadaan blog ini yang tadinya  berawal dari sebuah keinginan untuk sharing bersama,  namun ketika kami masuk untuk menyelami dunia internet ini untuk mencari sumber-sumber dakwah untuk diterbitkan dan disebarkan kembali,  kami menemukan banyak  kejanggalan dan ketidak adilan para penulis Islam yang jahil tentang Islam,  dengan sok ilmiah berani memaparkan sesuatu tentang Islam dan umat Islam, yang menurut ukuran syariat sangat tidak ilmiah. Disinilah kami sekaligus mengingatkan saudara-saudara kami kaum muslimin, dalam hal mengenal keberadaan agamanya sendiri, yakni Islam dalam berbagai aspek tentang informasi-informasi yang benar dari berbagai perkara-perkara islam itu sendiri, mulai dari hal aqidah, ibadah, muamalah hingga perkara adab-adab dan akhlaq maupun sejarah  serta peradabannya dan nilai-nilai yang dilahirkannya dalam membentuk tatanan kehidupan manusia dengan benar, mencintainya dan tidak berbicara tentang Islam kecuali dalam hal kebaikan, serta tidak mudah terjatuh dalam berbagai macam fitnah dan syubhat yang dengan tidak disadari merupakan propaganda kelompok-kelompok yang tidak senang terhadap pesatnya kemajuan penyebaran Islam dan tegaknya sunnah, baik dari kaum muslimin yang jahil terhadap Islam maupun kelompok yang tidak diragukan lagi misi pengrusakkannya, yakni mereka yang berada di luar Islam . 

Sehubungan dengan ini, kami secara pribadi dan pasti telah banyak kita semua menyaksikan berbagai macam kecurangan para pembuat fitnah dan menyebarluaskannya kannya di beberapa media, baik cetak maupun elektronik yang tentunya kami maklumi bahwa,  berbagai macam fitnah itu, sudah pasti  akan mengarah kepada penghalalan kenormatan,  harta dan bahkan darah sesama kaum muslimin adalah karena faktor kebodohan dan hawa nafsu mereka. Tidak hanya cukup sampai disitu, bahkan sebuah negara besar, Penguasa dan bahkan ulamanya yang selama ini telah memberikan kontibusi yang tak ternilai jumlahnya dalam hal penyebaran Islam dan Sunnahnya keseluruh penjuru dunia, serta pula penjagaan, pemeliharaan dan pengembangan situs-situs peibadatan yang paling esensi bagi kaum muslimin diseluruh dunia, yakni Saudi Arabia,  tidak luput dari cercaan mereka. Olehnya itu kami sebagai muslim yang insyaAllah masih dalam tuntunan-Nya yang benar,  dan semoga Allah tetap menjernihkan hati dan pandangan kami untuk bisa melihat yang haq (benar)  itu adalah haq,  dan yang batil itu adalah batil,  mencoba menerbitkan blog ini untuk sedikit memberitahukan saudara-saudara kami, apa yang sebagian orang belum mengetahuinya.

Pada blog ini pula  kami sengaja menempatkan sebuah navigasi khusus untuk Negara Saudi Arabia, bukan untuk mengkultuskan Negara tersebut, namum sebagai penghormatan kami kepada Al-Haramain, dua kota suci yang harus dimuliakan oleh umat islam yakni Makkah dan Madinah, sekaligus tempat kelahiran Nabi kita yang mulia, dan kedua kota suci itupun dengan izin Allah masih tetap dalam pemeliharaan serta penjagaan oleh penguasa-penguasa yang sangat menghargai memuliakan dan menjunjung tinggi Islam dan syariatnya serta para Ulamanya ,  sehingga penyebaran sunnah begitu pesat merambat keseluruh penjuru dunia karena dukungan dan fasilitas Negara ini. Namun kita semua harus menyadari bahwa tidak selamanya kebaikan itu berjalan mulus tanpa  hambatan,  dan bahkan berbagai macam cara untuk memadamkan cahaya kebenaran itu dengan upaya yang  jauh lebih besar dan kuat, datang dari luar Islam dan dalam umat Islam itu sendiri, baik kekuatan yang berupa materil,  maupun tiupan-tiupan kerancuan pemikiran yang muncul dan menerpa cara pandang  kaum muslimin sehingga  tumbuh dan berafiliasi menjadi sebuah kekuatan untuk saling mempengaruhi sehingga muncullah apa yang disebut dengan  perang pemikiran. Dalam masa perang ini Negara yang satu-satunya menegakkan hukum-hukum dan syariat Islam pada keseluruhan aturan dalam pemerintahannya, yakni Saudi Arabia justru banyak menjadi korban penghinaan serta pelecehan oleh kaum muslimin sendiri,  yang hanya karena Negara ini tetap tegak dengan prinsipnya yakni Islam dan tidak  termakan oleh propaganda-propaganda kaum sekularis demokratis  yang merupakan perpanjangan tangan kaum yahudi dan nasrani serta kelompok-kelompok yang sangat memusuhi dan dengki dengan penyebaran Islam dan sunnahnya. 

Dalam pergolakan alam pemikiran inilah, tentunya media menjadi corong utama dalam penyebaran berbagai macam kesesatan sekaligus kebenaran, maka kita sebagai muslim yang padanya kita telah memiliki filter sendiri untuk menyaring memilah bahkan membedakan yang mana emas dan mana limbah, maka dengan ini kita tidak perlu sepenuhnya menyalahkan media, kita harus secepatnya menyadari bahwa, cepatnya cara kerja media dalam  penyebaran informasi ini tentunya menjadi PR buat kita,  apa yang harus kita bisa perbuat untuk bisa melindungi diri atau mungkin membendung banyak dan kuatnya arus penyebaran paham dan pemikiran yang menyesatkan ini.

Hanya kepada Allah saya bersujud,  hanya kepada-Nya pulalah saya memohon pertolongan. Semoga Allah Subhanahu waTaala  memperbaiki kami dan suluruh  kaum muslimin agar tetap mempelajari Islam dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip Islam yang benar.  Terkhusus kepada para penguasa Al-Haramain semoga Allah  Subhanahu waTaala  tetap menjaga dan memelihara mereka beserta para ulamanya  agar tetap diberi kekuatan dalam menjaga dan membela manhaj dan aqidah Islam. Amiin..

 Bau-Bau, 10 Sha’ban 1432 H

 Abu Thariq Muslim (emen)




Note : Anda tidak diizinkan memberi komentar di ruang ini, apabila anda ingin memberi komentar terhadap tulisan ini, silahkan masuk  ruang disini

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites