Mamuju (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh mengatakan pemerintah dan masyarakat Sulbar harus meniru atau mempelajari cara negara Arab Saudi dalam membangun ekonominya, khususnya pengeloaan minyak dan gas.

"Arab Saudi negara yang paling makmur saat ini, negara itu adalah negara penghasil migas terbesar dunia," kata Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Kamis.

Ia mengatakan, negara itu dikarunia minyak yang melimpah, minyak itu adalah karunia dari sang pencipta untuk kesejahteraan masyarakat negara itu.

"Duta besar Arab Saudi yang pernah saya temui telah bercerita bahwa sekitar 20 tahun lalu pengelolaan minyak di negara Arab Saudi dikuasai asing, yakni negara-negara yang ada di benua Amerika dan Eropa, negara benua Eropa dan Amerika menikmati migas negara itu dalam waktu cukup lama," katanya.

Menurut dia, hampir 90 persen kekayaan alam negara itu dikelola dan dikuasai asing sehingga negara itu, belum menemukan keberhasilannya, hal itu terjadi karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki negara itu.

"Alhasil ketika negara di Arab Saudi sadar, kemudian mereka berupaya meningkatkan SDM masyarakatnya, dengan membawa masyarakatnya belajar di benua Eropa dan Amerika soal Migas, setelah itu kembali lagi kenegerinya," katanya.

Hasilnya, kata dia, setelah 20 tahun kemudian negara itu mampu menguasai kembali migasnya yang sebelumnya dikuasai asing dan kini mereka menikmati kembali sehingga menjadi negara makmur di dunia.

"Mereka akhirnya mampu menguasai kembali migas di negaranya sendiri, dan mengelola untuk kesejahteraan masyarakatnya, karena SDM yang dimiliki sudah pintar setelah belajar di Amerika dan Eropa," katanya.

Menurut dia, dari pengalaman itu hendaknya Provinsi Sulbar yang juga terdapat migas dan telah siap dikelola perusahaan asing hendaknya belajar dari pengalaman Arab Saudi yang bertekad meningkatkan SDM yang mereka miliki.

"SDM masyarakat Sulbar ini harus dibangun dan ditingkatkan lagi agar tidak seperti negara Arab Saudi yang terjajah secara ekonomi sebelumnya yakni karena migasnya dikuasai asing, karena keterbatasan, daerah ini sejak dini harus meningkatkan SDM agar dapat pula menikmati kekayaannya sendiri," katanya. (MFH/K004)