EL-THAREQ

Kamis, 21 Juli 2011

TENTANG KAMI

Bismillah, segala puji bagi Allah Ta'ala, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah Ta'ala dari kejahatan diri kami dan kejelekan amalan-amalan kami. Barang siapa yang Allah petunjuk maka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberi petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah, kecuali Allah, dan tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusan Allah.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Muhammad Shalallahu 'Alaihi wa Sallam, beserta keluarganya, sahabat beserta kaum muslimin yang mengikuti mereka hingga akhir zaman.

Kami adalah muslimin yang berusaha menjadi muslim yang diridhoi oleh Allah Subhanahu Wata’ala dengan:
1.   Berpegang teguh kepada kitab Allah
2.   Berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam
3.  Berjalan pada garis ajaran Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam dan garis jalan Khulafa  Ar-rasidin setelah Beliau Salallahu ‘Alaihi Wasallam serta para tabi’in dan
4.   Meniti jejak para ulama asslaf assholih para imam terkemuka dalam Islam, yaitu para ahli fiqih dan takwa.
Inilah landasan aqidah kami dalam hal Ma’rifatullah dan Itsbatu ahshifah ( penetapan sifat-sifat keMaha sempurnaan dan keMaha agungan Allah Subhanahu Wata’ala ) yang diturunkan oleh Al-Qur’an dan tertera dalam hadits-hadits shahih serta yang dipegang teguh oleh sahabat Rasul Salallahu ‘Alaihi Wasallam, maka kami menetapkan, mengimani dan menerima apa adanya sifat-sifat Allah itu :
-          Tanpa Tahrif (mengubahnya)
-          Tanpa Ta’thil (meniadakan maknanya)
-          Tanpa Takyif (mempertanyakan bagaimana atau mengandaikannya)
-          Tanpa Tamtsil (menyerupakan dengan sifat-sifat mahluk)

Kami berusaha berpegang pada dasar-dasar aqidah yang dianut oleh para ahlul ‘ilmi wattaqwa generasi pendahulu (salaf) dan para imam umat ini yaitu para tabi’in dan pengikut setia mereka. Mereka mengimani bahwa dasar dan fondasi iman adalah: Kesaksian bahwa Tidak Ada Ilah (Tuhan) yang berhak diibadahi, kecuali Allah.

Syahadat ini adalah dasar iman ia harus mengandung ilmu (pengertian dan keyakinan), amal (tindakan) dan pernyataan lisan, sebagaimana hal itu telah menjadi ijma umat islam.

Kandungan arti syahadat adalah:
1.   Kewajiban beribadah (mengabdi) kepada Allah semata, tiada sekutu padanya dan
2   Bara’ah (berlepas diri)  dari penyembah kepada selain Allah, apapun dan siapapun dia.

Inilah hikmah dari (inti tujuan) diciptakannya Jin dan Manusia. Untuk tujuan ini pula para Rasul diutus dan kitab-kitab ilahi diturunkan.

Syahadat juga mengandung:
1.       Puncak (klimaks) rasa rendah dan rasa cinta kepada Allah semata dan
2.       Puncak (klimaks) rasa ta’at dan pengagungan kepada-Nya.

Inilah Din Al-Islam (Agama Islam) yang Allah tidak akan menerima agama apapun selainnya baik itu dari kaum-kaum yang terdahulu maupun kaum yang akan datang kemudian,  karena seluruh nabi berpegang kepada Din Al-Islam ini,  dan merekapun diutus untuk menyeru menuju Al-Islam itu, yaitu berserah diri kepada Allah semata. Maka siapapun orang yang berserah diri kepada Allah dan kepada selainnya, memanjatkan do’a kepada Allah dan kepada selainnya, maka ia adalah musyrik dan barang siapa yang tidak berdoa dan berserah diri kepada-Nya, ia berarti mustakbir, angkuh dan enggan menyembahnya.

Maka aqidah kami adalah berasaskan pada perwujudan syahadat (kesaksian) bahwa, Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Rasul Allah, dengan konsekwensi menolak segala aneka bid’ah, dan khurafat,  serta segala yang bertentangan dengan syariat yang dibawa Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam. Inilah aqidah yang di yakini, dianut, dan didakwakan oleh para sahabat (salaf) dan para imam-imam terkemuka umat ini termasuk syeikh Muhammad ibn Abdul Wahab rahimahullah. Maka, barang siapa yang menisbatkan (melekatkan) yang kepada beliau (Syaikh Abdul Wahab)aqidah lain yang bertentangan dengan aqidah diatas, berarti ia telah melakukan kedustaan dan berbuat suatu dosa yang nyata dan menyatakan suatu hal yang yang ia tidak memiliki ilmu tentang hal itu yang kelak akan dibalas oleh Allah, sebagaimana ancaman kepada para perekayasa kedustaan dan fitnah.

Olehnya itu pada blog ini kami sedikit menulis tentang pembelaan atas aqidah salaf yang di dakwahkan oleh Syaikh Abdul Wahab rahimahullah dan pembelaan atas Negara pendukung salaf yakni Saudi Arabia dari berbagai macam kedustaan dan fitnah yang beredar di media cetak dan elektronik, serta propaganda dari kelompok –kelompok yang merasa tidak nyaman dengan tersebarnya kemurnian aqidah Islam dan tegaknya sunnah, berkat pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala melalui usaha dan kerja keras Syaikh yang mulia bersama dukungan pemerintah Saudi Arabia.

Selanjutnya tentang Syaikh Abdul Wahab, beliau telah memaparkan sejumlah tulisan tentang fiqh (dalam madzhab Imam Ahmad ibn Hambal) beliau juga menulis beberapa bahasan dan kajian yang memiliki kekhasan dalam penyajian dan karya tulis yang bagus seputar Kalimatul Ikhlas wat-Tawhid (Laa Ilaaha Illallah) dalam arti syahadat (kesaksian) terhadap Laa Ilaaha Illallah serta tentang kandungan makna kalimat syahadat itu yang ditetapkan dalam Al-Qur’an Sunnah dan Ijma yang tersimpul dalam dua hal:
1.   Pernyataan bahwa selain Allah tidak berhak untuk disembah
2.   Penetapan bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah dan dipertuhankan.

Penyembahan (ibadah/ ubudiah) kepada Allah ini wajib dilakukan semurni-murninya dan sesepurna-sempurnanya, terbebas dari unsur syirik (penyekutuan) baik yang kecil maupun yang besar, baik yang nyata maupun yang samar.

Diatas aqidah ini pulalah, kami benar-benar berusaha meniti ajaran Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, mencintainya dengan segala ucapan dan perbuatan dan tidak berbicara tentang Beliau, kecuali dalam hal kebaikan, dengan mencerminkan sikap pada:

1.   -Kepatuhan terhadap apa yang Beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam perintahkan.
2.   -Meyakini apa yang  Beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam turunkan.
3.   -Menjauhi apa yang Beliau Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam larang.
4.  -Hendaknya tidak menyembah atau beribadah kepada Allah, kecuali dengan tatanan yang    disyariatkan oleh   Allah Subhanahu Wataala melalui Rasul-Nya.
5.   -Banyak besalawat kepada Beliau Salallahu ‘Alaihi Wasallam ketika nama Beliau disebut, baik dalam shalat maupun pada kesempatan lain.

InsyaAllah inilah pokok aqidah kami, dan di garis ini pulalah kami berusaha berjalan, karena inilah prinsip-prinsp pokok ajaran Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang diwariskan kepada para sahabatnya, di ikuti para tabi’in, tabiut tabi’in, para ulama dan imam-imam termuka dari umat ini. Dan ini pulahlah yang gencar didakwakan oleh Syaikh Muhammad ibn Abdul Wahab rahimahullah. Semoga kaum muslimin dapat mengenal beliau dengan baik dan menghargainya serta menahan diri dari prasangka dan fitnah yang di arahkan kepada beliau sebelum mereka bisa membuktikannya.

Kalau kita mau  mengenal dan mengetahui karangan-karangan beliau dan data-data akurat tentang pikiran, dakwah dan jejak perjuangan beliau serta mengetahui  aqidah yang dipegang oleh kawan seperjuangan dan murid-murid beliau, nyatalah baginya bahwa syaikh adalah sosok yang konsisten pada aqidah pemurnian tauhid dan perjuangan membasmi bid’ah tahayul dan khurafat. Dan itulah garis para as-salaf as-sholeh dan para imam terkemuka.

Dan Alhamdulillah, diatas garis inilah pemerintah Saudi Arabia tegak, para ulamanya pun meniti garis itu. Pemerintah Saudi tidaklah bersikap keras kecuali dalam menantang bid’ah dan khurafat yang menodai agama Islam dan dalam mendobrak sikap ghuluw (melampaui batas dalam menjalankan agama) yang hal itu dilarang Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam .

Di Saudi para ulama dan penguasanya sangat menghormati setiap muslim. Mereka menghujamkan di hati kaum muslimin rasa loyalitas, pembelaan, cinta dan penghargaan tinggi kepada setiap muslim dari Negara dan arah manapun.

Mereka hanyalah menentang dan tidak mentolelir ulah para pendukung aqidah sesat yang mengadakan aneka bid’ah dan khurafat serta berbagai amalan dan perayaan yang tidak di syariatkan oleh Islam.

Demikianlah sekilas tentang kami, sekaligus pernyataan sikap kami dalam menerbitkan blog dan mereposting tulisan kajian-kajian Islam, kisah, sejarah dan pengetahuan lainnya. Seluruh kajian-kajian Islam  pada blog ini yang terdiri dari: Aqidah, Manhaj, Fiqih, Adab, Akhaq, Muamalah, Muslimah, Farwa, Biografi dan Nasehat, Kami mengambilnya pada sumber-sumber yang terpercaya, seperti Asy-syariah Darussalaf, dan beberapa site dan kitab-kitab Ahlussunnah, dan kami berusaha menjunjung tinggi amanah ilmiah dengan menampilkan sumbar pengambilannya. Demikian pula tulisan-tulisan lainnya yang kami reposting, kecuali pada bilik “CATATANKU”, adalah tulisan pribadi kami. Barkokallahufykum, semoga dapat bermanfaat.




Bau-Bau, 21 Sha'ban 1432 H

Abu Thariq Muslim ( emen )






0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites